Imigrasi telah flashpoint pada pemilihan Presiden 2016 memecah belah. Anggota dari kedua belah pihak telah menyalahkan satu sama lain untuk masalah dalam sistem yang sekarang dan ketidakmampuan Kongres untuk lulus undang-undang yang signifikan untuk mengatasi masalah.
Ryan berpendapat bahwa bergerak belum pernah terjadi sebelumnya untuk menimbang dalam pada kasus--U.S. v. Texas et al - atas nama seluruh Dewan Perwakilan adalah lebih lanjut tentang menjaga posisi cabang legislatif pemerintah daripada menganjurkan partainya posisi di imigrasi.
"Ini adalah bukan pertanyaan tentang apakah kita untuk atau melawan kebijakan tertentu. Anggota yang berikut membuat imigrasi kebijakan argumen hilang seluruh titik di sini. Ini bermuara pada pertanyaan jauh lebih mendasar. Ini adalah tentang integritas Konstitusi kita,"berpendapat Ryan.
Tapi House Demokrat House Republik segera dikaitkan dengan kontroversial terdepan untuk nominasi Partai Republik untuk Presiden.
"Sayangnya, tidak ada banyak perbedaan antara Donald Trump dan House Republik ketika datang ke catatan pernyataan anti-imigran yang mengerikan dan agenda diskriminasi," rumah pemimpin minoritas Nancy Pelosi mengatakan pada konferensi pers nya mingguan.
Minggu lalu, lebih dari 200 DPR dan Senat Demokrat filed amicus sendiri singkat untuk mendukung tindakan Presiden Eksekutif yang memungkinkan anak-anak tidak terdokumentasikan pekerja untuk tetap tinggal di Amerika Serikat. Mereka berpendapat bahwa mereka mengambil tindakan dalam kasus Mahkamah Agung di luar kapasitasnya sebagai pejabat resmi, dan GOP tidak boleh menggunakan uang pembayar pajak untuk memajukan agenda politik.
Tapi Republik menegaskan bahwa tindakan Presiden dalam melewati Kongres memaksa mereka untuk bertindak.
Mantan pengacara Agung AS Paul Clement menasihati House Republik pro bono pada kasus, dan singkat diharapkan segera diajukan oleh pengacara House.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar